Tanpa disadari perubahan cuaca yang ekstrem dan rentetan bencana alam yang terjadi di seluruh belahan dunia menandai krisis iklim yang terjadi di bumi. Menurut laporan IPCC yang berjudul Climate Change 2021: the Physical Science Basic penyebab utama perubahan iklim adalah aktivitas yang dilakukan manusia dan dampaknya sudah tidak bisa dihindari. Laporan ini juga menjelaskan bahwa dampak perubahan iklim bisa lebih buruk jika suhu bumi terus meningkat dan manusia tidak mampu mengendalikan emisi dalam setiap aktivitasnya. Kebayang gak sih, kalau kedepannya bumi kita akan seperti apa?
Kadang terlintas di benak, apa ya yang bisa kita lakukan untuk menjaga bumi ini? Atau setidaknya hal kecil apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan suhu?
Yang saat ini dapat upayakan adalah mengurangi emisi sekecil apapun. Ya, mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan menjadi salah satu langkah terbaik untuk menekan perubahan iklim. Dengan begitu, kita dapat menahan berbagai krisis iklim yang beberapa diantaranya sudah terjadi, seperti bencana alam, cuaca ekstrem, krisis pangan dan air bersih, hilangnya keanekaragaman hayati, hingga runtuhnya ekosistem.
Salah Satu Upaya untuk Mengurangi Emisi
Ada banyak cara untuk mengurangi emisi, namun salah satu upaya sederhana namun apabila dilakukan secara masif dapat memberikan perubahan yang berarti adalah dengan menggunakan transportasi umum.
Seperti yang kita tahu, mobil atau motor yang kita pakai sehari-hari masih menggunakan bahan bakar fosil sebagai penggeraknya. Bahan bakar tersebut menjadi salah satu penyebab utama terbentuknya gas rumah kaca.
Bahan bakar bensin atau diesel melepas karbon dioksida ke atmosfer yang merupakan penyebab utama gas rumah kaca selain gas seperti metana, nitrous oxide dan hydrofluorocarbons. Inilah yang mendorong terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim yang sedang kita saksikan saat ini.
Apalagi sebagai pengguna transportasi umum, gue ngerasa banget kalau transportasi sekarang tuh sudah sangat layak digunakan. Mulai dari fasilitasnya yang lengkap, hingga harga yang terjangkau.
Nah ditambah nih Kementerian Perhubungan sudah mulai menggalakkan penggunaan transportasi umum rendah emisi. Salah satunya dengan menggunakan bus listrik. Sudah banyak sekali bus listrik yang beroperasi untuk armada TransJakarta misalnya.
Dengan adanya produksi bus listrik secara massal ini sangat membantu dunia dalam menekan pemanasan global maupun polusi udara yang berpotensi mencemari lingkungan. Apabila penggunaan bus listrik ini bisa dilakukan secara masif, tentu akan berdampak baik untuk bumi.
Bus Listrik Merek MAB Tipe MD 12E NF
Masalahnya, penggunaan kendaraan listrik memang masih terbatas di Indonesia.
Namun, hal tersebut gak jadi masalah. Sebagaimana yang tadi gue bilang. Kementerian Perhubungan mulai menerbitkan berbagai regulasi untuk memberikan panduan terhadap masyarakat untuk mulai membeli dan menggunakan kendaraan listrik. Yang menarik, ternyata di Indonesia ada loh yang sudah bisa memproduksi kendaraan listrik sendiri! Jadi gausah tuh kita impor lagi, karya anak bangsa gak kalah hebat!
Salah satunya operasional produksi bus listrik yang dilakukan oleh PT Mobil Anak Bangsa (MAB) Berlokasi di Demak, PT MAB menjadi salah satu produsen bus listrik pertama milik anak bangsa yang telah memproduksi berbagai bus listrik untuk digunakan sebagai transportasi yang ramah lingkungan loh!
Nah, baru-baru ini, perusahaan penghasil pulp dan kertas PT Riau Andalan Pulp dan Paper (PT RAPP/ APRIL Group) membeli dua unit bus keluaran MAB sebagai bagian dari komitmennya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di lingkungan perusahaannya.
Siapa sih PT RAPP Itu?
Kalau yang belum pada tahu, RAPP adalah perusahaan penghasil kertas "PaperOne"" yang operasionalnya berlokasi di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau. Dalam kegiatan bisnisnya, RAPP ini selalu mengedepankan pendekatan berkelanjutan. Makanya, pembelian bus listrik untuk menunjang mobilitas karyawan di perusahaannya juga jadi salah satu aksi perusahaan ini dalam menekan perubahan iklim.
Gak cuma itu, penggunaan bus listrik ini juga sesuai dengan komitmen APRIL2030 yang diluncurkan perusahaan pada akhir tahun lalu yang bertujuan memberikan dampak positif bagi iklim, alam dan juga masyarakat dalam satu dekade mendatang. Menekan emisi menjadi salah satu target utama yang ingin didasar untuk mencapai Climate Positive!
Secara simbolis penyerahan bus tipe 12E-NF ini dilakukan secara langsung oleh founder MAB, Bapak Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko, S.I.P kepada Presiden Direktur RAPP, Bapak Sihol Parulian Aritonang.
Sebelum diserahkan secara resmi, RAPP telah melakukan Factory Acceptance Test untuk memastikan produksi bus listrik tipe MD 12E NF ini telah sesuai secara kualitas. Dan unit ini telah dinyatakan lulus uji berkala oleh Kementrian Perhubungan loh!
Bus listrik MD 12E NF (Normal Floor) ini berdimensi 12meter yang segera dioperasikan dengan tipe baterai LifePO Water Cooled dengan kapasitas baterai 315m85 KWh, 519 Ah dan kemampuan charging selama 3 jam. Bus ini bisa menampung 53 orang dan kecepatan maksimal bus ini adalah 100 Km/jam.
Dalam waktu dekat ini MAB akan mengeluarkan serta mengembangkan varian baru seperti low entry, normal floor, intercity bus dan city bus. RAPP membuktikan kepercayaan dengan MAB dengan pembelian dua unit bus. RAPP juga berharap kedepannya akan menjadi perusahaan yang bisa membeli mobil listrik terbanyak di Indonesia. Semoga harapan ini segera terwujud demi menghindari pemanasan global.
Gak cuma RAPP aja, kita juga bisa berupaya untuk menekan emisi lingkungan dan juga mencegah pemanasan global dengan menggunakan transportasi umum berbasis listrik yang akan memiliki banyak sekali dampak positif untuk lingkungan dan juga bumi kita. Yuk kita mulai!
No comments