Akhirnya seluruh postingan keliling 4 Negara ASEAN udah selesai. Jadi gue bisa lanjut ke perjalanan gue selanjutnya. Yaitu ke Gunung Prau, Dieng, Wonosobo. Gue bakal tulis semua lengkap beserta rincian harganya. (Baca juga: Keliling ASEAN Lewat Jalur Darat)

Jadi gue dan temen-temen gue berangkat dari Jakarta menggunakan kereta menuju ke Purwokerto. Sebenernya kalo mau ada bis yang langsung menuju ke terminal Wonosobo, baik dari Depok maupun dari Jakarta. Karena kita semua ngincer yang lebih murah (walaupun engga juga), pada akhirnya kita memilih naik kereta.


10 Mei 2018 (Perjalanan Menuju Purwokerto)

Kita berangkat tanggal 10 Mei dengan KA Serayu menuju Purwokerto jam 09.00 pagi, dan perkiraan sampai jam 20.00, tapi karena ada beberapa gangguan akhirnya kita sampai di Purwokerto jam 21.00. Setelah di kereta seharian, gue dan temen-temen gue makan di sekitar area stasiun. Setelah itu kisaran jam 22.00, kita menuju ke terminal purwokerto menuju ke terminal wonosobo menggunakan grab, saran gue pesennya jangan di sekitar stasiun. Agak maju sedikit, di depan rumah sakit *gue lupa namanya*.








Jam 22.30 gue dan yang lain sampai di terminal purwokerto, banyak bis yang menawarkan dengan harga beragam. Tapi gue dapet harga Rp35.000, lumayan lah ya karena sebelumnya ada yang menawarkan Rp50.000. Sambil nunggu jam 23.00, gue dan yang lain sholat dulu di masjid terminal ini. Entah kenapa orang-orang di sini banyak banget omongnya, emosi juga gue. Sekitar jam 23.00 bis nya jalan, tapi di perempat jalan bisnya berhenti dikarenakan bis nya bermasalah.

11 Mei 2018 (Pendakian Lewat Jalur Patak Banteng)

Gue udah ngantuk berat, akhirnya tidur aja. Pas bangun udah mau sampe, akhirnya kita diturunin yang gue gatau itu dimana. Dan gue juga ketemu sama orang lain yang mau naik gunung. Saat diturunin itu kisaran jam 2 pagi, dan dingin parah. Akhirnya dengan gabungan orang tersebut kita jadi bersembilan yang mulanya berlima. Sempet di tawarin kepatak banteng itu harganya 550rb buat 9 orang, tapi pada akhirnya setelah 1 jam dan melalui proses nego akhirnya perorangan dikenakan biaya 32rb. Masih lumayan.



Perjalanan sampai ke pendakian patak banteng berkisar 1 jam, kita sampai jam 4. Jam 4 itu pendakian terakhir, pendakian selanjutnya jam 7, akhirnya kita memutuskan buat istirahat dulu.





Jam 7, kita bersiap-siap dan jam 10 kita baru mulai naik (lama bgt ya proses siap-siapnya) hahaha. Gue gak mau bahas saat kita mendaki haha, pokoknya kita sampai di atas itu jam 4. Jangan tanya gue kenapa lama haha, normalnya cuma 2-3 jam kok.






Yang gue suka banget dari gunung prau ini adalah daisy dimana-mana. Jadi bunga kesukaan gue itu daisy jadi ketika nemu daisy bertebaran dimana-mana gila banget seh!



Setelah sampai kita cuma persiapan makan, lalu makan, main, tidur. Saran gue lagi, bawa baju tebel karena dingin banget, gue yang udah double 4 aja masih kedinginan. Entah ini lebay atau emang karena kulit gue tipis. Intinya bawa baju tebal ya!




12 Mei 2018 (Sunrise Yang Kesiangan)

Padahal tidur udah dari jam 8, tapi bangun kesiangan. Sebenernya, gue itu udah bangun dari jam 4. Tapi gak sanggup bangun karena badan kaku haha, akhirnya tidur lagi, bangun lagi, gitu aja sampe akhirnya dibangunin jam setengah 6.




Ya walaupun kesiangan tapi masih bisa liat viewnya kok. Masih bagus, terlihat 3 gunung di seberang. Biasa di sebut 3S, yaitu "Sindoro, Sumbing, dan Slamet". Bagus parah sih! After then, kita masak buat brunch haha. Kemudian lanjut foto-foto dan persiapan mau turun.










Yang mulanya mau turun dari Dieng, terpaksa kita ganti jalur dikarenakan gue dan yang lain sewa barang. Jadi turun lewat patak banteng juga. Proses turun tidak selama naik haha, kisaran 2 setengah jam, tapi lebih sakit karena turunannya lumayan banget untuk bikin kaki dan pinggang sakit.


Untuk pulang, kita gak naik kereta. Tapi pake bis. Dari kaki pendakian, kita naik mobil menuju terminal. Dan di lanjut naik bis Sinar Jaya. Yang katanya bakal nurunin kita di Depok tapi malahan kita dibawa ke Bogor haha.

Rincian Biaya (belum termasuk biaya logistik)