Hiking ke Merbabu dari Jakarta Sekaligus Liburan Singkat di Yogyakarta

Berawal dari teman kelas ngajakin mendaki gunung, akhirnya berangkat juga gue dan 3 temen gue yaitu (Adi, Amel dan Febri) dari Jakarta pada tanggal 6 sampai 11 Desember 2018. Liburan singkat kita selama 6 hari ini mempunyai agenda khusus yaitu Hiking ke Merbabu sekaligus jalan-jalan ke Jogja. Mulanya kita kepikiran untuk langsung ke Merbabu, sampai akhirnya gue janjian sama temen gue, Agil yang ketemu di Bangkok saat trip ASEAN gue bulan Februari lalu (Baca Juga: Itinerary Liburan di Bangkok 6D5N) dan dia jemput gue di stasiun Purwosari.

merbabu dari jakarta


6 Desember 2018 (Dari Jakarta ke Purwosari dan istirahat di Klaten alias rumah Agil)

Ah ya, jadi rute gue dari Jakarta menuju ke Merbabu yaitu menggunakan kereta api. Berangkat dari Ps. Senin menuju ke Purwosari dengan biaya tiket kereta 74rb. Setelah di jemput Agil, gue dan yang lain bermalam dan istirahat di tempat Agil karena besok hari gue dan yang lain akan menuju ke basecamp dari rumah Agil. Mulanya kita cuma berlima. Gue, Agil, Adi, Amel dan Febri tapi ternyata Agil ngajak temennya lagi jadilah kita berenam! Akhirnya nggak sepi-sepi banget.

7 Desember 2018 (Mendaki Merbabu lewat jalur Gancik)

Niatnya mau berangkat dari pagi, alhasil kita aja bangunnya siang! Bangun-bangun langsung siap-siap dan membeli logistik dan juga air yang belum di beli dari Jakarta. Kita berangkat menuju basecamp kisaran pukul 10. Perjalanan menuju basecamp dari tempat Agil kurleb 1-2 jam. Yang mulanya niat mau hiking dari Selo malah berakhir nyasar di Gancik, ini sih karena kita lagi bingung dan warga sekitar nyaranin untuk lewat sini. Berhubung gue nggak paham akhirnya ngikut aja. Tapi FYI ini jalur illegal jadi jangan lewat sini yaa! Kita naik ojek sampai ke basecamp dan ke pos 1 dengan biaya 20rb.

Jangan lewat sini ya, fyi Illegal.
Sesampainya di basecamp, what a worse! Gue pms hari pertama. Pantesan pinggang udah rada sakit dan pegel-pegel. Sebuah cobaan sebelum mendaki. Gue sih berdoanya nggak ada yang aneh-aneh aja selama mendaki. Kita semua kemudian beres-beres dan bersiap untuk mendaki.

Pendakian dimulai.

jalur pendakian merbabu

Ekspetasi gue adalah 6 jam kita sampai di Sabana 1 kalau nggak hujan. Karena kebetulan gue mendaki bulan Desember alias musim hujan, sebenarnya gue pun agak harap-harap cemas karena ngeri banget kalau lagi ngedaki dan hujan. Selain bakal memperlambat, medan pun pasti licin dan takut dengan hal-hal yang nggak di inginkan, tapi yang penting berdoa ya sebelum mendaki.

Cuaca selama mendaki mendung-mendung manja, nggak terlalu panas dan nggak hujan juga. Alhamdulillah semuanya lancar sampai di Sabana 1, niat kita semua mau camp di Sabana 2 biar aman dari badai. Karena saat di Pos 1 gue dan yang lain ketemu dengan pendaki lain dan mereka bilang kemarin malam itu badai, jadi agak cemas juga.



Setelah 6 jam, perkiraan gue benar. Kita sampai di Sabana 1. Capek coy! Hahaha. Dan barulah turun gerimis saat di Sabana 1 yang akhirnya kita semua langsung buru-buru pasang tenda, gagal deh ke Sabana 2 nya haha.

Tenda terpasang dan perut sudah kelaparan, pengen buru-buru masak. Kita bawa 2 kompor, but unfortunately kompornya dua-duanya nggak nyala! Duh emang ada-ada aja haha. Sampai akhirnya Amel bantu pinjem kompor ke tenda sebelah, untungnya di pinjemin. Akhirnya kita masak, makan dan main uno kemudian tidur.


8 Desember 2018 (Turun Gunung via Selo)

Diskusi semalam adalah kita deal nggak bangun untuk ngejar sunrise, alhasil jam setengah 8 baru bersiap untuk summit. Perkiraan jam 12 udah sampai di tenda lagi. Cuacanya cerah tapi dinginnya parah banget sih! Ah iya, yang summit cuma gue, Adi, Amel sama Febri karena Agil dan mas Adi mager katanya.

merbabu 3142mdpl
3142 MDPL Mission Success!
Perkiraan tepat, naik 2 jam turun 1 jam setengah. Kita pun nggak berlama-lama di atas. Istirahat, foto-foto dan menikmati pemandangan 3142 MDPL gue. Ini gunung pertama gue yang mencapai 3000 MDPL, sebuah sesuatu yang menyenangkan!


Setelah makan siang yang dimasak sama Agil dan mas Adi, kita bersiap-siap untuk turun. Kali ini kita memilih jalur selo (karna ku selo sangat selo) *you sing you lose* semuanya siap kecuali Amel karena sepatunya jebol! :'D

Jalur selo memang terlihat landai, tapi gue berasa kok jauh banget alias nggak nyampe-nyampe yaa haha. Gue lupa berapa lama perkiraan turun, yang gue inget jam 6 kita sampai di bawah dan istirahat cuma beberapa kali ditambah Amel kepleset hehehe.

Kita sampai di bawah kurang lebih Magrib, dan bergegas balik ke rumah Agil. Kita langsung istirahat sebelum besok cus ke Jogja naik Prameks (Prambanan Ekspres) ibaratnya KRL kalo di jabodetabek.

9 Desember 2018 (Short Escape Yogyakarta)

Setelah Adi dan Agil bangun pagi untuk beli tiket Prameks, jam 11.15 kita menuju ke Yogyakarta dengan jarak tempuh 45 menit dari Klaten. Kita langsung check in ke hostel dan bersiap untuk explore Jogja dalam satu hari! Haha

stasiun klaten


Tujuan pertama yaitu ke Taman Sari, jangan harap ke Taman Sari untuk berfoto di tangga legendaris di hari libur. Karena ramainya naudzubillah! Kacau cuy. Tapi karena tujuan utama gue ke sana untuk berkunjung aja jadi santai.



Kedua kita langsung ke Jl. Malioboro, karena gue mau beli Bakpia Agi yang lokasinya dekat dengan Malioboro. Gue rekomendasi banget untuk beli Bakpia Agi, karena rasanya enak dan harganya masih terjangkau! Kalau bingung, liat pake maps aja ya untuk ke Bakpia Agi nya.


Setelah jalan-jalan singkat di Malioboro, kita bergegas ke Alun-Alun untuk jajan sekaligus makan malam. Sayangnya besok kita harus balik ke Jakarta dari stasiun Lempuyangan huhu.

10 Desember 2018 (Back to Jakarta)

Mulanya kita beli tiket kereta dari Purwosari, tapi ternyata bisa kalau kita pulang dari Lempuyangan. Karena waktu keberangkatan dari Lempuyangan kurang lebih jam 3, kita mampir dulu ke Tempo Gelato terdekat dari hostel kita.


Mampir ke Gelato untuk makan ice cream sebentar, walaupun kepala gue pusing semenjak bangun tidur haha. Jam 1an kita menuju ke Lempuyangan dan nunggu kereta untuk kembali ke Jakarta.

4 comments