Wonderful Lombok, West Nusa Tenggara Barat (Visit Desa Sade and Mawun Beach)

DAY 10 (Desa Sade, Pantai Mawun)

Ini adalah kesempatan terakhir gue buat explore Lombok, karena esok gue harus balik ke Jakarta. Mulanya gue mau terobos banyak, tapi malah makan waktu di jalan. Bayangin aja, dijalan udah memakan waktu 4 jam untuk pulang-pergi menggunakan sepeda motor. Tangan, muka gue belang setelah berkendara melawan mata hari. Hahaha kacau, tapi kesannya dapet!

Desa Sade Lombok
Desa Sade!

Suggestion Itinerary Anti-Mainstream Beach in North Lombok

Jadi postingan ini sebenernya related with Wonderful West Nusa Tenggara (Backpacking to Lombok & Bima). Dari bulan Juli akhirnya baru bisa posting lagi. Seperti yang gue bilang di postingan sebelumnya, gue bakal kasih itinerary based on my experience in Lombok.

rekomendasi pantai di lombok utara

Gue stay di Lombok Barat, dekat dengan ibu kota Lombok yaitu Mataram. Dekat juga dengan Universitas Mataram. Pantai terdekat dari lokasi gue adalah pantai senggigi. Hari ke 9 ini, bakalan gue abisin untuk berjalan-jalan sepenuhnya karena sebelumnya gue belum merasa puas dengan itinerary yang akhirnya gagal semua. Saran gue kalau mau ke Lombok, telusuri satu persatu. I mean, kalau kalian mau ke Lombok Timur seharian habisin lokasi disana. Karena di Lombok ini banyak banget tempat wisata yang worth it. Anyway, gue gak Gili dikarenakan ombak yang cukup tinggi saat gue disana. Jujur patah hati, tapi yaudahlah ya.

Penitipan Tas di KL Sentral (Kuala Lumpur, Malaysia)

Mulanya, gue gak tau kalau jasa penyimpanan barang atau loker itu ternyata diperlukan saat kita travelling keluar negeri. Yang pertama, saat gue di Singapore. Gue cuma book hostel satu hari, sedangkan gue stay untuk 2 hari. Masa iya selama 1 hari setelahnya gue harus bawa-bawa backpack gue selama keliling-keliling? Untungnya sih engga. Karena gue stay di Sleepy Kiwi Hostel, dia menyediakan titip tas secara gratis walaupun udah check out. Mudah bukan?

RM20 untuk satu loker sebesar ini.

Backpacking Singapore-Melaka-KL Story ( DAY 5 = Batu Caves, Muzium Telekom, KL Forest ECO Park, KL Tower, Pasar Seni )



So ini adalah hari terakhir gue dalam perjalanan kali ini. Yap, setelah 5 hari menjelajah ke 2 Negara dengan budget yang setipis-tipisnya serta nekad yang kuat. Antara senang dan juga sedikit sedih karena masih belum mau pulang namun tiket sudah di booking alhasil harus banget pulang. Untuk hari terakhir ini bisa dibilang gue bangun pagi banget. Entah karena gue gak bisa tidur (padahal gue capek) atau karena kamarnya panas dan bikin gue sedikit kurang nyaman. Gue bangun jam 5 dan langsung bergegas mandi. Karena sumpah gue gak bohong, panas banget. Bahkan usai gue mandi, gue masih ngerasa gerah. Gue janjian sama Aida, temen gue dari couchsurfing yang hari ini kita menjadwalkan untuk bertemu dan dia bilang mau nganterin gue ke Batu Caves. Yuhuuuu! Selesai gue mandi dan sholat, btw gue sholat duduk diatas kasur karena lapak dibawah gak muat untuk dipake sholat. Dan ada bule dari Jerman dia itu cerita kalau dia emang tertarik sama kebudayaan islam, kita ngobrol sebentar usai dia ngeliat gue sholat. Jadi dia ini guru selama beberapa tahun, lalu uang hasil ia ngajar, dia pakai untuk travelling. Dia udah hari ke 30 saat di Malaysia, dan dia bilang mau ke Indonesia nantinya.

Difference Between Innisfree Super Volcanic Pore Clay Mask and Volcanic Melting Clay Mask (Review Indonesia)

Kali ini gue mau review salah satu skincare brand korea, yaitu Innisfree. Sebelumnya siapa yang belum tau Innisfree? Gue rasa hampir semua orang tau brand Innisfree, karena Brand Ambassador mereka ini cukup dikenal baik oleh para pecinta Korea di Indonesia. Siapa lagi kalau bukan Lee Min Ho dan Im Yoona. Dan lagi Innisfree ini cukup dikenal karena kandungan produknya didapat di Pulau Jeju serta terkenal akan kealamiannya. Untuk produk yang sangat terkenal dari Innisfree ini sebenarnya adalah Greentea Seed Serum dan Super Volcanic Clay Mask. Berhubung Greentea Seed Serumnya mahal, jadi kali ini gue mau review Innisfree Super Volcanic Pore Clay Mask dan juga Innisfree Jeju Volcanic Melting Clay Mask.

Backpacking Singapore-Melaka-KL Story ( DAY 4 = Melaka To KL, Chinatown, Dataran Merdeka, Masjid Jamek, Petronas Twin Tower )


Berhubung semalam tidur cepat, sekitar jam 10 jadi gue bangun lebih awal dari perkiraan. Sekitar jam 5 gue udah bangun, sedangkan subuh itu disini jam 6. Sambil melek-melek mata, gue main hp dulu internetan gratis mumpung ada wifi dan sekaligus membaca tentang copet di daerah Chinatown KL, masih agak panik sih. Gue menghubungi teman gue yang ada di KL, memberi kabar kalau gue akan ke KL dari Melaka siang ini. Itinerary gue sudah sedikit berantakan karena banyak yang gak terwujud gue kunjungi, tapi yaudahlah. Akhirnya gue membuat ulang itinerary yang wajib dikunjungi saat gue di KL nanti. Gue mulai dari cek jadwal bus dari Melaka ke KL, setelah berunding sama Gendis kita naik bus siang sekitar jam 12. Jadi, kita harus bersiap jam 10 udah di Bangunan Merah menuju Melaka Sentral.

Museum Instagramable di Jakarta "Museum MACAN (Modern and Contemporary Art in Nusantara)"

Jakarta memiliki banyak Museum yang memiliki nilai sejarah dan seni yang sangat menarik, salah satunya Museum MACAN. Pertama kali gue tau Museum MACAN ini dari instagram tepatnya sebelum Museum ini resmi dibuka. Mulanya gue gak tau kenapa di namain Museum MACAN, gue pikir “apa ada macannya? Atau ikon utama Museum ini macan?” ternyata MACAN ini ada kepanjangannya, yaitu Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara dan mempunyai tagline “Art Turns World Turns” (Seni Berubah Dunia Berubah). Museum ini resmi di buka pada 04 November 2017 yang berlokasikan di Wisma Akr, Jl.Panjang No.5, RT.11/RW.10, Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta 11530. Museum ini adalah institusi pertama yang memberikan akses publik terhadap koleksi seni modern dan kontemporer Indonesia dan internasional yang bukan hanya signifikan, namun juga terus berkembang. Museum ini juga memiliki program berkelanjutan berupa pameran dan aktivitas seni dalam fasilitas seluas 4.000 meter persegi yang mencakup area pendidikan dan konservasi.


Tips Mencari Tiket Pesawat Murah (#JadiBisa Dengan Traveloka)

2017 adalah tahun yang paling bermakna banyak buat saya. Kenapa? Di tahun ini saya meninggalkan umur belasan untuk beranjak ke umur lebih dewasa lagi. Di angka yang baru, yaitu 20 tahun. Beberapa bulan sebelum hari ulang tahun saya, saya memikirkan untuk mempunyai kesan yang bermakna dalam ulang tahun saya kali ini. Berhubung saya tidak pernah keluar negeri, seketika saya ingin untuk pertama kalinya keluar negeri. Tapi bagaimana dengan harga tiket pesawatnya? Sudah pasti mahal kan? Sedangkan saya hanyalah seorang mahasiswi. Bermodalkan dengan tekad, saya mulai mencari-cari informasi mengenai tiket murah dari berbagai macam travel. Tetapi saya tidak menemukan harga yang sesuai dengan kantong.


Neogen Bio Peel Gauze Lemon Review Indonesia (Favorite Exfoliator Skincare)


Kali ini gue mau bahas salah satu skincare favourite gue setelah Nature Republic, buat yang belum baca boleh klik disini. Yap, gue ini masih bisa dibilang baru dalam masalah per-skincare-an karena gue baru beberapa bulan belakangan ini memberikan perhatian lebih terhadap kulit wajah. Produk favourite gue kali ini yaitu Neogen Bio Peel Gauze Peeling Lemon.

Neogen Bio Peel Lemon Review

Neogen Bio Peel ini terdiri dari 3 varian, yaitu Lemon, Wine dan Greentea. Varian Wine untuk antioksidan biar kulit kita gak gampang keriput, selain itu varian wine ini juga bisa untuk firming dan smoothing. Untuk yang Greentea biar kulit kita bisa lebih clear dan smoothing, greentea ini cocok untuk kulit yang sensitif dan berjerawat. Sedangkan varian Lemon yang gue pake ini fungsinya untuk memperbaiki warna kulit alias untuk brightening.

Wonderful West Nusa Tenggara (Backpacking to Lombok & Bima)

Well, cukup lama juga gue memulihkan hati gue dari sakitnya perasaan memori card ke format. As you know, memori hp gue ke format pada hari Minggu 9 Juli 2017. Tepat pada hari ke 9 perjalanan gue di NTB. Yap, perjalanan gue kali ini bisa dibilang semi-long-trip. Kurang lebih perjalanan gue ini totalnya 11 hari, start from Jakarta-Lombok-Bima-Lombok-Jakarta. Dan kalian bisa bayangin gimana sakitnya hati gue disaat memori ke format saat itu. Dari 400 foto, yang terselamatkan cuma 20an. Okay i’m gonna skip this.

Backpacking to West Nusa Tenggara

Disini gue bakalan menceritakan 11 hari gue di NTB (Lombok dan Bima) serta memberikan list pengeluaran gue! Gue bawa 1jt untuk bertahan dalam 10 hari.

KESERUAN GITASAV X THE HALAL GUYS ID (Meet and Greet)

Kali ini gue mau ngebahas tentang betapa serunya meet and greet GITASAVxHALALGUYS sekaligus ka gita sendiri yang menyiapkan makanannya loh pada tanggal 20 Agustus 2017, tepatnya sih kemarin. Jujur aja, gue gak pernah yang namanya suka sama artis Indonesia sampe segitunya. Until i found her. Well, ka gita ini udah dikenal baik di khalayak luas, khususnya bagi pengguna media sosial instagram dan youtube. Konten yang diberikan gak pernah membuat bosen dan sangat teredukasi, dan gue suka banget pokoknya!

How To Get To Malacca From Singapore

Melaka, salah satu bagian dari Malaysia. Yang kemungkinan banyak orang yang masih belum tau persis tentang Melaka. Melaka itu dikenal sebagai Bandaranya Bersejarah. Pada tahun 2008 Melaka dan George Town dinobatkan oleh UNESCO sebagai Kota Warisan Dunia. Melaka ini deket banget dengan Singapore, well- gak deket banget sih. Tapi kalau kalian punya planning ke Singapore dan Malaysia, jangan lupa untuk memasukkan Melaka di itinerary kalian. Kurang lebih perjalanan itu dari Singapore ke Melaka memakan waktu 5-6 jam yang bisa kalian gunakan untuk beristirahat. Dan jika sebaliknya Malaysia ke Melaka memakan waktu 2 jam. Untuk ongkosnya pun tidak mahal! Masih terjangkau untuk yang mempunyai budget terbatas kaya gue waktu itu. Tenang aja, gue akan kasih tau bus apa aja yang bisa di gunakkan untuk ke Melaka beserta list harganya dibawah.

Don't mess with Melaka

Skincare Routine for Beginner (Nature Republic Aloe Vera 92% Review)

Kali ini bahasan gue akan sedikit berbeda dari yang biasanya. Gue sedikit mau review salah satu merek produk kecantikkan Korea yaitu Nature Republic. Gue sebagai seorang Kpopers yang lumayan update dengan musik mereka, kini mulai mencari tahu tentang apasih rahasia kecantikkan orang Korea. Banyak orang berpikir kalo orang Korea punya wajah yang cantik karena oplas alias operasi plastik. Mungkin untuk beberapa iya, tapi tidak mayoritas. Karena, orang Korea itu benar-benar telaten dalam menjaga kulit wajah mereka. Bahkan untuk produk kecantikkan mereka, rata-rata menggunakkan bahan alami. Dan gue sudah memulai menggunakan salah satu produk mereka semenjak 2 minggu belakangan ini. Yaitu, Nature Republic Aloe Vera 92%.

Make Up Routine Gue

Perayaan Lampion Waisak 2017 (Latern of Hope)

Niat awal ke Jogja pada mulanya cuma pengen melihat festival penerbangan lampion dalam Perayaan Waisak 2017 di Candi Borobudur. Pertama kali ke Jogja waktu perpisahan sekolah tahun 2014 lalu, otomatis gue gak tau banyak tentang Jogja. Gue udah punya tiket kereta, yang berarti satu langkah menuju Jogja sudah terealisasikan. Gue mulai pasang Public Trip di Couchsurfing, banyak yang mulai send message tapi kebanyakan yang datang terus menghilang. Ini hati, bukan maenan. Oke skip. Gue ketemu Keyra di CS, dia mulai nanya-nanya ke gue tapi gue gak tau mau bales apa karena gue gak tau. Dan berakhir dia ikut Tour buat dateng ke perayaan waisak dengan membayar Rp450.000. Berhubung gue adalah backpacker alias student low cost alias kere, orang kayak gue untuk mengeluarkan Rp1000 aja butuh pertimbangan. Dan pada akhirnya gue mendapatkan temen bareng dari couchsurfing.


Perayaan Lampion Waisak di Yogyakarta
Foto by Mas Mahfud

3 Amazing Days In Yogyakarta

Entah sejak kapan kalimat “Don’t Think, Just Go.” udah mulai merasuk kedalam tubuh gue ini. Berawal dari salah satu temen gue yang ngajak gue untuk dateng ke perayaan waisak yang bertepatan pada 11 Mei 2017 di Candi Borobudur. Mulanya sih gue gak tau apa-apa tentang perayaan waisak ini, dipikiran gue yang penting gue jalan! Iseng-iseng berhadiah, gue buka traveloka buat ngecek harga tiket kereta dan kebetulan lagi ada promo. Berhubung gue lagi pegang uang pas-pasan jadi gue tunda. Sampe akhirnya diskon terakhir itu tanggal 31 Maret 2017, dan tanpa pikir panjang gue booking tiket dari tanggal 9-12 dengan harga Rp125.000 PP. Well, I feel the luckiest person at the moment (padahal yang dapet diskon bukan gue doang).

Yap, sampe H-7 yang ada dibayangan gue, cuma gue ke Jogja stay di tempat Jesis dan dateng perayaan waisak. No planning. Yang lebih mengejutkan buat gue, gaji di bulan April gak sesuai dengan ekspetasi. Gue gajian tanggal 4 Mei, berarti H-5 sebelum keberangkatan. Dan gaji gue, it’s under 500k. Sedangkan banyak yang harus gue bayar. Mendadak gue stress, hampir gue punya pikiran mau cancel tiket karena gue tau apa yang dipaksain itu gak baik apalagi perasaan itu gak bisa dipaksa. Tapi cancel yang balik hanya 75% bukan 100%. Makin stress lagi gue, mau guling-guling. Sampe akhirnya gue merenung alias bikin teh (cara menghilangkan stress paling ampuh buat gue), gue memutuskan buat “oke, gue berangkat. walaupun cuma bawa uang pas-pasan.”

Grocer’s Inn Kuala Lumpur

Ini hostel yang paling menyeramkan awalnya buat gue. Kenapa? Saat gue di Sleepy Kiwi Hostel Singapore, gue lagi ngobrol-ngobrol sama orang asli Indonesia dan kita lagi ngomongin mau tidur di Changi. Dan orang Malaysia ini ikutan, alhasil malah jadi curhat kalo kita mau ke Malaysia besok pagi. Dia sempet nanya ke gue mau tidur dimana pas di Malaysia nanti? Gue jawab dengan santai “Di Grocer’s Inn, di Chinatown.” Tiba-tiba ekspresi wajahnya langsung beda. Gue tanya dong kenapa. Eh kata doi kalau di Chinatown itu banyak copet karena temennya dia pernah berpengalaman. Dia menyarankan gue untuk stay di Bukit Bintang. Tapi, gue udah booking! Gimana dong? Gue dengan sigap langsung googling tentang lokasi dan segala macamnya. Dan ya bener, dari pengalaman blogger ada aja yang kena copet. Tapi gak terlalu parah. Yang buat gua panik itu adalah, gua perempuan dan sendirian! Nanti kalo gua dicopet, gua gak bisa pulang? Gak punya duit, trus gua ketemu jodoh disana? Ah, rasanya terlalu berlebihan.


Discovery Guest House Hostel Melaka




Sebelum gue memutuskan untuk membooking hotel di Melaka, gue mencoba baca dari pengalaman blogger Indonesia. Dan hasil yang gue dapatkan kalau mereka rata-rata booking hostel on the spot. Cara ini agak sedikit mengerikan sebenernya. Kenapa? Gue agak takut aja kalau misalnya kalau hostel yang mempunyai fasilitas baik udah full dan yang utama adalah harganya “Mahal”. Sekali lagi, gue adalah traveller yang budgetnya luar biasa low nya. Dan gue akhirnya memutuskan untuk booking via traveloka. Gue search lokasi dan menentukan tempat, kemudian gue sortir harga dari yang terendah. Harga terendah di Melaka ini sekitar Rp30.000, cuma pas diliat previewnya kurang bagus. Jadi gue memutuskan untuk melihat ke bawah-bawahnya. Finally, gue menemukan Discovery Guest House! Liat preview dan foto di lokasi, wah oke juga. Kebiasaan gue setelah gue menemukan hostel yang baik dan murah, gue langsung buka maps untuk memastikan kalau hostel gue gak terlalu jauh dari pusat kota, atau seengganya gue bisa jalan kaki gak terlalu jauh lah. Ternyata, Discovery Hostel ini dekat dari Bangunan Merah atau The Stadthuys, dan tanpa pikir panjang gue langsung booking aja.

Backpacking Singapore-Melaka-KL Story ( DAY 3 = From Singapore to Melaka, Jonker Walk, Kampung Hulu Mosque )

Pagi telah tiba, gue bangun dari tidur gue yang cuma kurang lebih 3 jam. Sumpah gue ngerasa kaya zombie. Temen gue hari ini flight balik ke Jakarta, dan disini saatnya gue melanjutkan perjalanan gue sendiri, not really alone sih sebenernya. Karena gue bakalan go straight sama Gendis. Yang gue lakuin setelah bangun adalah cari minum dan cari dispenser untuk buat energen, setelah bertanya ke costumer service gue bergegas bikin minum. Selesai buat energen, gue charge peralatan gue yaitu hp dan kamera digital untuk berperang hari ini. Haha. Ah iya, ada kakak yang namanya kak Vyvyn, dia kasih gue salah satu boneka pokemon yang ada di Changi (katanya pas gue tidur bonekanya ini di bagi-bagi, dan kebetulan kakak ini ngambilin buat gue sebagai hadiah ulang tahun katanya. Big thanks kak!) kurang lebih jam 9 lewat setelah gue selesai melakukan ritual pagi, gue pamit sama kakak-kakak ini dan take a wefie first! Cheers. Berhubung gue beli STP yang masa berlakunya 2 hari, so udah pasti masa berlaku STP gue habis hari ini. Jadi gue kembali ke ticket office ambil jaminan gue seharga $10. Dan gue beli tiket kereta (ibaratnya semacam tiket Komuter Jabodetabek) untuk menuju woodlands untuk sarapan, ini rekomendasi dari Seri katanya makanan disini enak, murah, halal. Dan ini fakta.


Last picture in Changi with those persons

Backpacking Singapore-Melaka-KL Story ( DAY 2 = Siloso Beach, Universal Studio, Bugis Street, Haji Lane, Orchard Rd, Chinatown )

Ekspetasi memang selalu berbeda dengan realitas. Yang di itinerary mau berangkat ke Sentosa Island jam 06.00, kemudian rencana semalam jam 08.00 dan faktanya jam 09.00 baru jalan. Yap, kesiangan coy. Mungkin efek udah terlalu capek dan kebanyakan jalan plus nyasar. Sekitar jam 07.00 baru bangun, langsung rapih-rapih karena jam 12 nanti waktunya check out. Padahal diluar disediakan sarapan roti, tapi berhubung gue orang Indonesia tulen yang mempunyai kebiasaan makan berat untuk sarapan, alhasil gue dan temen gue masak pop mie yang gue bawa. Disaat kita berdua lagi makan, gak sengaja denger orang eropa ngomong “masih pagi kok udah makan mie.” Kurang lebih kalau di translate bahasa kaya gitu. Yaaaaaaaa cuek aja lah ya, perut-perut gue. Dari pada gue kelaperan nantinya hehe.. Selesai sarapan dan merapihkan kasur, gue dan Alin bergegas menuju Sentosa Island. 
Senyum gue senyum pepsodent banget ya?

Backpacking Singapore-Melaka-KL Story ( DAY 1 = Singapore Flyer, Helix Bridge, Marina Bay Sands, Merlion Park, Little India )

13 Februari 2017, hari ini menjadi salah satu hari yang udah gue tunggu-tunggu sejak bulan Oktober lalu. Gue udah gak sabar banget untuk ‘ngegembel’ di negeri orang! Hahahaha. Gue bangun lebih pagi dari biasanya dengan segala perlengkapan yang udah gue siapin dari jauh-jauh hari. Berhubung pesawat gue take off jam 12.35, gue bisa sedikit bersantai dan gak terlalu terburu-buru, gue berangkat dari rumah dan bergegas ke terminal Depok untuk naik damri, lumayan lah seharga Rp60.000 udah sampe depan terminal 2D. Gue ketemuan sama salah satu temen gue yang bakalan nemenin gue ngegembel yaitu Alin si tukang ngaret, gue pake acara nungguin dia dulu di terminal pokoknya :) damri gue jalan jam 08.00 dan tiba di terminal 2D kurang lebih pukul 10.00. Ini anak pake acara laper pula, emang nyusahin banget yaAllah untung gue sabar orangnya. Akhirnya kita memutuskan untuk makan dulu sebelum berangkat dan setelah gue pikir-pikir mending makan disini karna lebih murah WKWK. Selesai makan kurang lebih satu jam, kita bergegas untuk check in dan segala macamnya. Gue berharap, semoga gak delay karena tiket gue harganya mahal banget #mahal# daaaaaaaaaaan, alhamdulillahnya gak delay bahkan tiba lebih cepat dari yang dibayangkan!!! Rezeki anak sholehah.


Sleepy Kiwi Boutique Hostel Singapore


Gue mau sedikit review hostel yang gue tempati saat gue ke Singapore kemarin, gue sih sebenarnya cuma sehari stay disini. Tapi gue bener-bener ngerasa nyaman stay di Sleepy Kiwi Hostel untuk beberapa alasan. Gue booking hostel ini udah dari bulan November via traveloka, gue cukup mengetik dimana lokasi yang gue mau untuk stay. Gue pernah baca buku kalau di Bugis banyak makanan halal dan banyak orang muslim jadi gue memutuskan untuk stay di Bugis. Berhubung gue backpacker yang low cost budget (banget) gue sortir hostel dari yang termurah sampai yang termahal, dan yang termurah saat itu “Sleepy Kiwi Boutique Hostel” tapi menurut gue itu terhitung mahal karena gue dapet harga Rp130.000 untuk ukuran female dorm 14 bed sedangkan temen gue beruntung dapetin harga Rp80.000 dengan tipe kamar yang sama coy! Gue miris, beda Rp50.000 coyyyyyyy *nangis dipojokan* setelah gue berpikir berulang-ulang, berhubung dapet sarapan gratis akhirnya gue fix untuk booking hostel ini.

Sleepy Kiwi Boutique Hostel
Sultan Mosque (gambar yang gue ambil dari depan hostel)

Persiapan Backpacking Singapore-Malaysia


Trip kali ini adalah salah satu yang paling berkesan buat gue. Kenapa? Karena ini pertama kalinya gue menginjakkan kaki di luar negeri! #eaaaaaaaaaaa. Emang ini terkesan norak, tapi faktanya emang gue norak HAHAHA. Karena dulu, gue pikir cuma orang kaya dan banyak duit yang bisa pergi keluar negeri sedangkan aku mah apa atuh..... jajan atau belanja aja selalu mikir 2x buat ngeluarin uang. Tapi ternyata, orang biasa kayak gue juga bisa asal ada kemauan yang kuat untuk hemat. Yap, dimana ada kemauan disitu ada jalan. Sebenarnya gue emang udah punya keinginan kuat untuk keluar negeri dari setahun lalu, karena tahun ini (2017) adalah tahun gue meninggalkan angka belasan tahun dan sekarang gue udah menginjakkan angka 20! So, gue mau mempunyai kesan yang berharga untuk memulai umur yang baru ini. Awal mulanya gue gak yakin mimpi gue ini bakalan tercapai atau engga, tapi gue terus yakin kalo Allah itu akan memberikan apa yang kita butuhkan dibandingkan apa yang kita inginkan. Sekitar bulan Juni 2016, gue ikut seminar Travel Journalism yang diadakan di Museum Wayang di Kota Tua, gue bener-bener tertarik sama pengisi acaranya, yaitu Ndup atau yang lebih dikenal @backpackertampan di instagramnya. Gue jadi terinspirasi sama dia, dia menghabiskan 3juta untuk sebulan di India! Gimana gak penasaran? Sampai akhirnya gue beli bukunya dan tertarik dengan backpacker things~ gue belajar banyak dari pengalaman dia yang dia sebutkan di bukunya yang membuat gue semakin yakin gue bisa mewujudkan salah satu mimpi gue untuk tahun depan.

Cara Membuat Paspor 2017



Yoooooosh, tinggal menghitung hari perjalanan pertama gue keluar negeri! kurang lebih H-4, gue udah gak sabar bossssss norak banget lu ye mar mau liat gimana bentuk luar negeri itu. HAHA. tanggal 13 Februari 2017 nanti gue bakalan pergi #eaapergi# ke 2 negara tetangga kita yaitu Singapore dan Malaysia. Sebenernya gue bikin paspor udah dari bulan November lalu, dikarenakan disaat beli tiket balik harus memakai nomor paspor makanya gue udah buat paspor dari lama. YAP, sesuai dengan judulnya, lu pasti tau dong apa itu paspor? apa belom tau? yah kasian amat si lu kalo gak tau paspor itu apa HAHAHA, paspor itu gunanya sebagai identitas kita atau tanda pengenal disaat kita berada di luar negeri. Gue dulu pernah denger kalo buat paspor nama kita minimal 2 kata, sedangkan gue?!?! Nama gue aja cuma satu kata jir. Tapi tenang aja bossku, satu kata juga bisa kok buat bikin paspor. Jadi syarat yang pertama untuk membuat paspor yaitu nama, kalo lu gak punya nama sorry sorry aja nih ya, lu pasti gak bisa bikin paspor. HAHAHA garing lu mar.