Suka mikir gak sih, bagaimana cara pembuatan kertas dan juga pakaian yang sehari-hari kita pakai? Khususnya untuk pakaian. Mulai dari mengenal bahan pakaian, proses pembuatannya dan sampai bisa tersebar ke seluruh Indonesia.
Apalagi gue sempat bisnis dibidang fashion khususnya hijab dan clothing. Kurang lebih gue paham bagaimana cara memilah bahan yang nyaman dan juga menyerap keringat. Apalagi target gue mengenai pakaian, fokusnya untuk anak kuliahan dan juga kerja. Nah untuk mengetahui bahan yang bagus memang membutuhkan waktu dan proses. Sampai akhirnya gue punya kesempatan untuk mengenal lebih satu bahan yang gue suka banget. Yaitu rayon viscose.
Kunjungan ke APRIL GROUP (Asia Pacific Resources Internasional Limited)
Jadi awal bulan Mei lalu gue tuh habis jalan-jalan seru sekaligus mendapatkan insight baru mengenai cara pembuatan kertas sampai cara membuat baju di salah satu company. Gimana proses pembibitan, sampai ke tahap akhirnya. Tapi selain ngebahas proses pembuatan kain, gue juga akan menceritakan bagaimana proses pembuatan kertas juga. Penasaran gak sih gimana proses dan cerita lengkapnya? Cus pantengin sampe akhir yah.
Trip kali ini gue nggak sendiri tapi bareng 3 temen gue yang berangkat dari Jakarta menuju ke Pekanbaru dan dilanjut ke Pangkalan Kerinci yang memakan waktu kurang lebih 6 jam. Setibanya di Pangkalan Kerinci, kita harus cek kesehatan terlebih dahulu karena memang prosedur yang harus dilaksanakan sebelum visit.
Setelah memenuhi prosedur untuk tes kesehatan, kita istirahat sejenak di hotel dan lanjut ke RGE (Royal Golden Eagle) Technology Center. Jadi RGE ini merupakan induk perusahaan APRIL yang dibangun pada tahun 1973 yang dimulai dengan usaha membangun pabrik plywood di Besitang, Sumatera Utara.
Dan di tahun 1990, RGE ekspansi ke regional Asia dan memasuki bisnis pulp and paper dengan PT RAPP di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau. RGE ini sendiri terdiri dari:
- Pulp and Paper : APRIL dan Asia Symbol
- Minyak Kelapa Sawit : Apical dan Asia Agri
- Serat Selulosa : Bracell
- Serat Viscose : APR dan Sateri
- Exploration and Production LnG Terminal : Pacific Energy
- Filantropi : Tanoto Fondation
- Program CD
Selain itu APRIL Group pada tahun 2015 meluncurkan program Desa Bebas Api (Fire Free Village Programme/FFVP) yang bertujuan agar setiap desa secara serius menjaga hutan agar tidak terjadi kebakaran hutan.
RGE memperkerjakan lebih dari 60.000 tenaga kerja, dan yang membuatnya menarik adalah PT RAPP memiliki kompleks yang diperuntukkan bagi karyawan. Komplek ini dilengkapi dengan fasilitas yang super lengkap seperti sekolah nasional, sekolah bertaraf internasional, hotel dan gym, sport center, food court sampai tempat ibadah. Selama gue di sini, gue tinggal di Hotel Unigraha dan super nyaman banget hotelnya.
RAPP selalu mengedepankan pendekatan berkelanjutan, udah banyak banget bukti nyata yang diberikan. Salah satunya adalah bus listrik yang pernah gue bahas di tulisan gue sebelumnya. Kalian bisa cek di sini ya! Bus listrik ini diberikan untuk menunjang mobilitas karyawan di kompleks ini dan merupakan salah satu usaha untuk menekan perubahan iklim.
DAY 1 (Cari Tau Proses Pembuatan Pulp and Paper Secara Langsung!)
Setelah visit RGE, gue dan temen-temen lanjut ke KTC (Kerinci Tissue Culture) Labb dan KCN (Kerinci Central Nursery) untuk mengetahui lebih lanjut, gimana sih awal mula sebuah pulp and paper?
Kadang penasaran sih, gimana ya awal mula proses dari bibit sampe bisa jadi barang yang kita gunakan dan juga pakai sehari-hari. Tapi semuanya terjawab di sini. KTC Labb merupakan tempat pembibitan yang berperan untuk mengkloning dan memperbanyak bibit genetik yang berkinerja tinggi sehingga pemanenan dapat dilakukan dengan lebih efektif.
Labb ini bener-bener dijaga dengan baik dan juga steril sehingga hasil dari pembibitan ini bisa optimal. Dan ada 2 jenis tanaman yang dikelola, yaitu Acacia dan Eucalyptus.
Setelah dari KTC Labb kita lanjut untuk menuju ke KCN untuk melihat secara langsung proses panen 2 jenis tanaman ini. Untuk KCN ini sendiri memiliki kapasitas 200.000 bibit loh. KCN juga merupakan tempat persemaian bibit yang akan dilanjutkan pada tahap riset sampai ke tahap akhir.
Peran kebun pembibitan ini sendiri penting banget untuk keberlanjutan proses produksi karena ini merupakan wujud nyata dari komitmen pengelolaan hutan dalam Sustainable Forest Management Policy (STMP). Karena pengelolaannya maksimal, sehingga hasilnya juga tentunya juara dong! That's why serat kayu yang dihasilkan ini gak cuma jadi pulp dan kertas saja, bahkan bisa diolah menjadi serat viscose/ rayon yang bisa dibuat menjadi pakaian.
Selain itu yang gue takjub adalah atapnya itu otomatis! Gue kaget banget pas liat atapnya tiba-tiba bergeser, pas dijelaskan ternyata inituh fungsinya buat menyesuaikan suhu. Bener-bener bibit unggulan lah. Kita perlu bangga karena Indonesia juga unggul dalam hal pembibitan.
Untuk proses penyiramannya dilakukan dengan sistem misting. Embun air disiramkan secara berkala. Pas kita sedang berkunjung, penyiraman ini sedang berlangsung. Beberapa menit sekali dan kami juga buru-buru mengambil moment dengan befoto, udah gitu karena lagi siang hari terik, air ini beneran bikin seger banget! Haha.
Sepanjang di KCN gue suka banget vibesnya, karena ijo-ijo dan juga bisa melihat secara langsung ibu-ibu yang sedang bekerja dengan penuh semangat. Dalam satu hari, ibu ini bisa menanam kisaran 6000 bibit pohon acacia dalam sehari. Keren banget kan! Gue juga melihat secara langsung untuk tanaman yang sudah dipanen, akan dibawa secara langsung menggunakan truk untuk proses selanjutnya.
Selesai dari KCN ini kami kembali menuju ke Hotel Unigraha yang berada di kompleks APRIL untuk beristirahat setelah mendapatkan insight yang luar biasa dihari pertama kunjungan.
DAY 2 (Explore Paper Mill and Asia Pacific Yarn)
Setelah beristirahat dengan nyenyak karena gue beneran langsung tidur, dengan tenaga yang sudah kembali full gue udah siap banget nih buat cari tau bagaimana proses pembuatan sebuah pakaian. Di hari kedua ini jadwal visit kita mau tour ke Paper Mill, APR (Asia Pacific Rayon) dan APY (Asia Pacific Yarn).
Gue tuh udah sering banget liat brand kertas dari PaperONE, dan surprisingly PaperONE ini merupakan kertas premium dan menjadi salah satu dari sekian banyak produk dari APRIL Group. Kita diajak untuk liat bagaimana proses awalnya sampai ke akhir sampai ke konsumen. Penasaran gak sih gimana proses awalnya?
Jadi untuk kertas ini awal mulanya dari sebuah kayu, dari kayu dan menjadi wood chips, menjadi pulp sampai akhirnya menjadi kertas. Demi keamanan dan keselamatan untuk masuk ke sini, kita diwajibkan menggunakan sepatu safety khusus dan juga ear plug dikarenakan di dalam pabrik cukup bising. Kita juga diberikan safety induction supaya tetap aware akan keselamatan di area pabrik yang awam bagi kita-kita sebagai pengujung.
Proses Pembuatan Baju dari Bahan Viscose
Setelah puas berkeliling ke Paper Mill, akhirnya kita tour ke APR untuk melihat gimana sih proses pembuatan mulai dari pulp sampai akhirnya menjadi sebuah baju. Oh ya, gue juga sempat menjalankan bisnis di bidang fashion walapun masih vakum, tapi gue kurang lebih paham mengenai bahan baju.
Dari sekian banyak bahan yang ada, gue sendiri lebih prefer untuk baju yang menggunakan bahan rayon. Karena bahan rayon ini lebih menyerap keringat, nyaman digunakan untuk daily dan juga hal yang baru gue tau bahan rayon viscose ini mampu terurai secara alami atau biodegradable.
Maka dari itu gue excited banget buat mengetahui lebih lanjut proses pembuatan rayon viscose ini dari awal sampai akhir. Di pabrik rayon viscose ini berkapasitas 240.000 ton milik APR dan merupakan salah satu pabrik terbaru dengan desain terbaik di dunia.
Serat alami dari rayon viscose ini didapatkan dari hasil perkebunan yang dikelola secara berkelanjutan sehingga menciptakan suistainable fashion. Seperti yang sudah gue bahas sebelumnya, kalau bahan rayon ini lebih mudah terurai dibandingkan bahan lain.
Untuk proses selanjutnya dari serat rayon dan diolah menjadi benang dan proses ini dilakukan di APY. Nah ternyata untuk benangnya itu gak cuma ada 1 jenis loh, ternyata ada 3 jenis. Yaitu Open End (benang tebal cocok untuk denim), MVS (cocok untuk sport war karena lebih berongga), Winding (lebih halus dan cocok untuk kaus).
Di APY sendiri menerapkan teknologi pemintalan benang terbaru untuk menghasilkan produk benang berkualitas tinggi. Canggih banget kan? Nah dari kunjungan ini banyak banget insight menarik yang gue dapatkan. Seperti visi dan misi APR untuk mewujudkan #APR2030.
Next gue pengen mampir juga ke Jakarta Fashion Hub ah, soalnya di situ katanya gue bisa melihat kain-kain dari serat viscose rayon APR sambil manfaatin fasilitas di dalamnya kaya mini foto studio dan lainnya. Semoga kalian juga yang baca tulisan ini berasa ikutan gue jalan-jalan dan jadi tau nih, gimana cara pembuatan kertas sampai ke pakaian. Semoga bermanfaat yaaa!
Seru banget bisa melihat langsung proses produksi di pabriknya langsung. Dari dulu aku penasaran sama prosesnya, cuman ngebayangin dari hasil baca baca aja
ReplyDelete