Pesan yang Bisa di Petik dari Drama "The World of the Married (부부의 세계)"

Dari bulan Maret lalu, dunia drama korea sedang dihebohkan dengan satu drama yang membuat banyak orang tarik urat. Iya, drama apalagi kalau bukan The World of the Married. Di awal penayangan drama ini bahkan berhasil meraih rating tertinggi sepanjang sejarah seluruh jaringan televisi kabel di Korea. Drama ini juga berhasil salip pencapaian drama "Sky Castle" yang memiliki rating 23,78 persen, drama yang tayang sejak November 2018 berhasil dipertahankan hingga episode terakhir di Februari 2019.


Pada episode awal drama ini ditayangkan, rating yang semula 6,3 persen dan 10 persen pada dua episode awal dan pada episode 15, drama ini berhasil mencetak rekor baru untuk rating permirsa tertinggi yang pernah dicapai oleh drama apapun dalam sejarah drama korea. Berhubung hari ini adalah hari dari drama The World of the Married ini mencapai rating tertinggi yaitu di angka 28.6 persen. Keren banget nggak sih?

Selain itu fakta bahwa drama ini menjadi pemersatu bangsa karena yang tadinya nggak tertarik nonton drama korea sama sekali, tiba-tiba menjadi ke koreaan dengan menonton drama ini. Drama yang benar-benar berhasil memainkan emosi penonton pada setiap episode hingga plot-twist pada drama ini sempat membuat orang pusing namun tetap penasaran.

Nah walaupun ini hanyalah sebuah drama fiktif, ada banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dengan menonton film The World of the Married ini. Akan ada beberapa spoiler di tulisan ini, sehingga apabila kamu belum menonton atau belum menyelesaikan drama ini sebaiknya selesaikan dulu dan dipersilahkan mampir ke tulisan yang lain saja hehe.

Jalan Cerita The World of the Married

Drama ini menceritakan tentang kisah keluarga Ji Sunwoo yang diperankan oleh Kim Hee-ae, yang dikhianati oleh Kim Tae-oh yang diperankan oleh Park Hae-joon. Kisah rumah tangga yang berliku dan harus berakhir dengan perceraian karena orang ketiga yaitu Yeo Da-kyung (Han Sohee).




Rumah tangga Sunwoo dan Tae-oh pada mulanya sangat harmonis serta romantis, namun harus berakhir karena adanya perselingkuhan. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap rumah tangga pasti akan dihadapi oleh banyak masalah, namun datangnya orang ketiga adalah sesuatu yang tidak pernah dibayangkan oleh Sunwoo. Suami yang sangat ia cintai dan ia dukung sepenuhnya, malahan berkhianat dibelakangnya.



Gemes banget sih ceritanya, seakan-akan emosi kita di ajak naik-turun semacam lagi di roller coaster sangking ceritanya tuh bener-bener memancing emosi jiwa dan kesehatan haha. Setiap episode memiliki puncak yang selalu membuat kita penasaran tentang "episode selanjutnya bakalan seperti apa ya?" gue pun sampe menunggu setiap Sabtu Minggu untuk menunggu kelanjutannya. Drama ini tayang di Korea hari Jum'at dan Sabtu, tapi berhubung menunggu subtitle jadi di hari esoknya baru bisa.


Selain permasalahan Sunwoo, Tae-oh dan Dakyung, kita juga dibawa emosi dengan sikap Joon Young anak dari Sunwoo dan Tae-oh yang membuat emosi juga. Gue pribadi wajar, karena dia masih kecil dan belum paham apa yang terjadi pada keluarganya. Udah gitu, ada keluarga sebelah Yerim dan Jaehyuk yang sama menariknya. Pokoknya menarik lah jalan ceritanya menurut gue pribadi.

Walaupun ada yang memutuskan untuk berhenti melanjutkan nonton film ini, bahkan tidak tertarik mungkin memang kembali ke selera masing-masing. Nggak semua orang suka jalan cerita kayak gini, tapi kalau gue pribadi menganggapnya menarik dan lumayan untuk edukasi. Gue juga selalu berusaha mengambil pesan-pesan tersirat yang ada di drama ini, berikut rangkuman pesan dari drama The World of the Married ini.

Pesan dari Drama The World of the Married

Drama ini benar-benar cocok untuk para wanita single di luar sana yang sedang mencari pasangan termasuk author karena masih nyari juga HAHAHA. Menurut gue, drama ini bisa dijadikan salah satu pertimbangan sebelum mengambil langkah lebih serius dengan pasangan. Menikah itu bukan sekedar gue mau mengganti status dari yang sendiri menjadi menikah, bukan. Tapi menikah memiliki arti lebih dari sekedar pergantian status. Tapi tanggung jawab atas keputusan kita menghabiskan waktu seumur hidup bersama orang yang telah kita pilih.


Kita nggak bisa tuh asal menikah aja, setidaknya pahami dulu bagaimana orang yang akan menjadi pendamping hidup kamu. Dari kebiasaannya hingga sifatnya. Dan satu yang harus ditanamkan di diri kita bahwa "menikah itu hanya merubah status, bukan merubah orang atau sifatnya". Jangan pernah berpikir kamu mau menikah dengan orang yang hobi berbohong menjadi lebih jujur, orang yang main tangan menjadi lebih penyayang akan berubah hanya karena menikah, jangan harap ya. Karena ingat, yang diubah hanya status bukan orangnya.

Pesan pertama yang gue dapat dari drama tersebut adalah "feeling seorang wanita itu kuat". Yap, kuat banget, walaupun sering dibilang mudah baper karena pakai perasaan, terkadang perasaan itu juga yang berhasil membuktikan apa yang menjadi kecurigaan kita itu benar. Beberapa kali gue nonton film dan bahkan di dunia nyata pun, kalau cewek udah penasaran terhadap sesuatu, agen FBI juga kalah kayaknya. Bakalan berhasil menemukan aja apa jawaban dari kegelisahan mereka. Benar saja, Sunwoo punya feeling kalau dia diselingkuhi ada aja cara dia menemukan bagaimana akhirnya menemukan bukti pengkhianatan satu persatu.

Yang kedua, "mempertahankan lebih sulit dibandingkan merebut". Seperti yang gue tonton, Dakyung berhasil merebut Tae-oh namun pada akhirnya dia juga gagal mempertahankan rumah tangganya. Gue sih sebenernya gemes banget sama Dakyung ini, apa sih yang sebenarnya dia harapkan dari Tae-oh? Bingung banget asli cuy! Dan apapun yang kita dapatkan dari cara merebut, hasilnya nggak akan bertahan lama.

Ketiga, perceraian itu melibatkan anak. Walaupun gue benci banget ngeliat si Joonyoung karena dia nih nyebelin banget. Tapi di sisi lain, gue juga melihat dari sisi anak yang harus menyaksikan sendiri pengkhianatan ayahnya secara langsung. Anak biar bagaimana pun tidak ada hubungannya dengan perceraian, tapi anak harus tetap diperhatikan dua belah pihak. Harus tetap dapat perhatian dari ibu maupun ayah, demi tumbuh kembang anak. Kebencian yang Joonyoung sampaikan dengan bersikap tidak bijak mencuri barang teman-teman dia juga adalah salah satu efek perceraian tersebut. Jadi kalau cerai, di depan anak harus tetap menunjukkan ya kalian tetap orang tuanya biar anak pun nggak membenci salah satu dari kalian.

Keempat, menikah perlu persiapan lahir dan batin, bukan karena terpaksa atau karena omongan orang lain. Sebenarnya poin ini gue ambil dari sisi Dakyung yang masih muda banget tapi akhirnya memutuskan menikah karena hamil. Kasus kayak gini tuh banyak banget! Orang masih muda, eh udah nikah aja. Alasannya sih pengen nikah muda, eh taunya hamil duluan. Abis itu ngeledekin orang "kapan nyusul?" YHAAAAAAAA.

Menikah itu faktor kesiapan mental, bukan karena terdesak, ataupun karena umur. Orang berhak menikah kapanpun dan menunggu kapanpun ia siap. Bukan karena di desak ataupun karena "ah udah umur segini....." Bukan banget. Karena faktor ini juga bisa mempengaruhi kualitas keluarga yang akan kalian bangun. Kalau kalian aja belum siap dan memaksakan diri, ya gimana keluarga kalian nanti? (Baca Juga: Setiap Orang Punya Zona Waktunya Masing-masing).

Anak kita tidak bisa memilih di dalam keluarga seperti apa mereka di lahirkan, tapi kita selalu bisa mempersiapkan yang terbaik untuk anak kita nantinya. Jadi pastikan sudah siap mental ya sebelum menikah!

Kelima, ini poin yang sangaaaat penting bagi gue. Fakta kalau wanita walaupun menikah tetap harus memiliki kecukupan materi untuk dirinya sendiri, karena kita tidak pernah tau bagaimana kehidupan kita kedepannya. Dari drama ini, Sunwoo yang profesinya Dokter jauh lebih matang secara finansial dibandingkan Tae-oh, sehingga saat ia bercerai ia tidak memiliki kekurangan secara materi karena ia sudah terbiasa mencari nafkah dari menikah. Malah si Tae-oh yang bergantung ke Sunwoo tapi masih nggak tau diri, duhhh!!

Lima pesan tersebut adalah makna yang bisa gue ambil dari drama yang berakhir tayang hari ini. Jujur aja gue suka sama endingnya walaupun rada aneh, tapi masih ada makna dalam yang tersirat. Bahwa hidup itu nggak mudah, it through ups and downs. Kita nggak akan selamanya sulit dan nggak selamanya bahagia juga, nggak semuanya memiliki "happy ending" tapi tetap semua akan ada masanya. 

Dan pada akhirnya juga semua orang akan tetap hidup di hidupnya masing-masing, jadi seberat apapun masalah hidup kalian cara menghadapinya adalah tetap menjalani kehidupan yang baik. Dan ada quotes terakhir dari mantan pasien Sunwoo yang bikin setuju.



Kita nggak perlu menyesali apapun keputusan dalam hidup kita. Karena kita sendiri yang membuat keputusan, maka kita yang perlu bertanggung jawab atas keputusan yang telah kita ambil, termasuk pernikahan. Semoga orang akan lebih bijak sebelum menentukan apakah dia akan menikah atau tidak. Semangat terus untuk semuanya! Sekian tulisan dari gue, semoga bermanfaat.

1 comment

  1. Banyak pesan moralnya juga.

    Aku jadi tergoda untuk menontonnya 😃

    ReplyDelete