Berjalan kaki terdengar sepele tapi tahukah kamu kalau dengan berjalan kaki memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Menurut penelitian Harvard Medical School meneliti 459.883 orang responden dan menemukan bahwa mereka yang berjalan kaki dapat mengurangi resiko Kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) hingga 31%. Apalagi di era digital yang serba mudah ini, kita menjadi lebih malas untuk berjalan kaki yang padahal jaraknya masih bisa ditempuh kurang lebih 10-15 menit. Yang harusnya bisa membakar penyakit, malahan menumpuk penyakit.
Gue sendiri kebetulan memang hobi berjalan kaki. Dari berjalan kaki menuju kampus dari stasiun, hingga keliling-keliling mall hanya untuk lihat-lihat *ini sih cewek banget*. Tapi sebagai orang yang menyukai perjalanan, gue pribadi memang suka jalan-jalan. Track record gue jalan itu kisaran 30.000 langkah perhari! Gue pakai aplikasi yang ada di handphone untuk mengetahui track record gue dalam berjalan. Kalau untuk sehari-hari sih biasanya gue set minimal 6000 sehari. Tapi kalau hari libur, paling cuma ratusan aja karena gue full istirahat.
Lalu, berapa langkah sih idealnya dalam sehari? Apakah harus 6000 langkah dalam sehari? Berjalan kaki itu idealnya dilakukan selama 30 menit dalam sehari. Sedikit informasi aja kalau berjalan minimal 30 menit dalam sehari, bisa merubah hati kita menjadi lebih baik dan juga dapat meningkatkan kreatifitas sebesar 60%. Jadi kapan kamu mau jalanin bareng aku *eh.
Sebagai pengguna transportasi umum, record gue dalam sehari bisa di bilang lebih dari 30 menit. Walaupun olahraga lainnya tidak terlalu rutin, namun dengan berjalan kaki setidaknya membantu kita dalam memperlancar pencernaan. Khususnya di pagi hari.
GERAKAN JALAN HIJAU
Senin tanggal 19 Agustus lalu, kebetulan gue sedang berjalan melewati stasiun Sudirman, banyak spanduk-spanduk yang mengatakan pentingnya berjalan kaki. Ternyata ini adalah salah satu usaha dari BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) dalam memberikan apresiasi kepada para pengguna transportasi umum dan pejalan kaki yang berjalan menuju ke kantornya. #KalauDeketJalaninAja adalah salah satu tagline yang dipergunakan dalam kampanye ini.
Gue diwawancara seputar pendapat mengenai transportasi di Jabodetabek, seperti "apakah sudah layak?" "apakah masih ada yang kurang" dan lain sebagainya. Oh ya, dari wawancara tersebut gue mendapatkan botol tumbler yang lumayan gede lho hehe. Kampanye ini berlangsung selama 4 hari, dari tanggal 19-22 Agustus 2019 di 4 titik, yaitu di Stasiun Sudirman, Stasiun Juanda, Juanda Depok dan Stasiun Bekasi.
Kampanye ini dilaksanakan agar membangun mindset para pengguna jalan agar mengetahui pentingnya berjalan kaki demi kesehatan tubuh dan kita turut andil dalam mencintai lingkungan dengan menggunakan transportasi umum. Naik transportasi umum juga termasuk salah satu cara untuk mencintai lingkungan. Transportasi umum saat ini sudah sangat bagus dan tidak perlu diragukan lagi lho. Tingkat kenyamanannya sudah pasti berbeda dari 5 tahun yang lalu, dimana bus dan juga kereta belum disediakan AC dan belum terintegrasi dengan baik. Saat ini kereta dan bus di Jabodetabek pelayanannya sudah lebih dari itu.
Belum lagi saat ini Jakarta sudah memiliki MRT sebagai salah satu transportasi umum yang bisa di pergunakan untuk menghindari kemacetan di jalan. Kalau gue pribadi, setiap hari gue menggunakan transportasi umum Commuterline, karena memang naik kereta itu jauh lebih cepat dan menghindari stress karena kemacetan. Dan harga tiketnya pun sangat terjangkau. Semoga tulisan ini bermanfaat dan yuk naik transportasi umum bareng!
No comments