Museum Instagramable di Jakarta "Museum MACAN (Modern and Contemporary Art in Nusantara)"

Jakarta memiliki banyak Museum yang memiliki nilai sejarah dan seni yang sangat menarik, salah satunya Museum MACAN. Pertama kali gue tau Museum MACAN ini dari instagram tepatnya sebelum Museum ini resmi dibuka. Mulanya gue gak tau kenapa di namain Museum MACAN, gue pikir “apa ada macannya? Atau ikon utama Museum ini macan?” ternyata MACAN ini ada kepanjangannya, yaitu Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara dan mempunyai tagline “Art Turns World Turns” (Seni Berubah Dunia Berubah). Museum ini resmi di buka pada 04 November 2017 yang berlokasikan di Wisma Akr, Jl.Panjang No.5, RT.11/RW.10, Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta 11530. Museum ini adalah institusi pertama yang memberikan akses publik terhadap koleksi seni modern dan kontemporer Indonesia dan internasional yang bukan hanya signifikan, namun juga terus berkembang. Museum ini juga memiliki program berkelanjutan berupa pameran dan aktivitas seni dalam fasilitas seluas 4.000 meter persegi yang mencakup area pendidikan dan konservasi.


Art Turns World Turns
Jujur, kenapa gue sangat ingin datang ke Museum ini? Karena ada spot foto yang mengingatkan gue dengan National Gallery Singapore. Maklum, pas di Singapore gue gak kesini karna mahal cyin. Tapi, jujur aja gue sangat terkesima dengan koleksi-koleksi yang ada di Museum ini. Karena emang beneran keren dan foto-able dan instagram-able (namanya juga kids jaman now).





Mardiah Smith (Madamme Smith)
Gue berangkat sepulang kampus sekalian ketemu temen trip gue waktu di SG dan Malaysia, yaitu Gendis karena doi lagi di Jakarta. Rutenya, dari Tanjung Barat naik kereta tujuan Jakarta Kota dan turun di stasiun Juanda. Keluar dari stasiun Juanda, jalan sedikit ke halte Trans Jakarta, naik ke arah Harmoni. Turun di Harmoni, lanjut ke arah Lebak Bulus dan turun di Duri Kepa. Dari sini, kalo kalian kuat jalan, silahkan. Kalau engga kalian bisa naik grab. Karena gue orangnya irit, jadi lebih memilih jalan kaki. Saat gue sampai di halte Duri Kepa hujan deras! Akhirnya nunggu reda dulu.

Sampai di Museum MACAN, udah kucel bau apek pula. Sedangkan yang lain rapih-rapih (da kita mah hanya upik abu). Untuk biaya masuknya bisa dibilang “mahal”. Untuk umum dikenakan harga Rp50.000 untuk sekali masuk, sedangkan untuk pelajar/mahasiswa dikenakan potongan harga sebesar Rp10.000. Gue pikir potongan harganya setengahnya gitu ya, ternyata cuma Rp10.000 doang, Tapi menurut gue emang ide itu gak mudah di dapatkan, jadi dengan sedikit ikhlas gue mengeluarkan Rp40.000 untuk masuk ke Museum ini.


Untuk mendapatkan foto yang aestetics ternyata harus antri. Hal pertama yang gue lakuin disini adalah antri foto. Fyi, kita cuma dikasih waktu 30 detik untuk foto di dalam box tersebut, dan maksimal 2 orang yang bisa masuk. Kebayang gak foto selama 30 detik di tempat kaya gitu? Dan harus dapat foto terbaik?  Pertama kali saat diberi tahu 30 detik, gue langsung mikir “ini foto sekali aja gak sempet kali ya?” ternyata pas udah di dalam box lumayan lama juga ya 30 detik, tapi jujur aja gue nervous. Dan foto yang gue ambil pake hp ngeblur hahahaha. But Bpro menjadi my life saver, keren boss hasilnya! (foto di cover itu taken by bpro)




National Gallery Singapore (by. Instagram)
Selain lampu-lampu artsy itu, yang menarik perhatian gue adalah 13 bendera dari 10 anggota ASEAN (Association of Southest Asian Nation) - Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar, Laos, dan Filipina serta Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan. Dalam hati gue mendesis, pokoknya harus bisa ke menjalajahi setiap sudut (3 finish, 10 lagi ya). Yang buat terkesan bendera ini terbuat dari pasir berwarna dan menggunakan koloni yang terdiri dari 5000 ekor semut, yang dimasukkan ke dalam kotak-kotak bendera. Keren kan!





Ada kafenya juga loh!

Masih banyak yang bisa di nikmati di Museum ini, dari berbagai macam sejarah dan juga quotes yang ada. Salut banget sama seniman-seniman yang mendedikasikan cerita di balik karyanya. Indah banget.










Pokoknya gue sangat merekomendasikan Museum ini buat para pecinta seni, fotografi, dan yang anaknya instagramable. Seperti Museum yang ada di Jakarta lainnya, Museum ini tutup di hari Senin. Jadi selain hari Senin pasti buka. Waktu beroperasi jam 10.00-19.00. Kalau ada yang mau ditanyakan jangan sungkan. Semoga bermanfaat!

4 comments

  1. Baru tau ada museum ini. Sepertinya seru banget karena kalau ke galeri isinya cuma dari 1-2 seniman aja. Kalau disini pasti banyak. Thank you infonya

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah udah pernah ke Museum ini, seru banget, HTMnya pun pas kalo dilihat koleksinya. Terus sudutnya di tiap ruangannya pun bagus2, jadi gak hanya koleksinya aja tapi juga suasananya emang keren!

    ReplyDelete
  3. foto di lampu-lampu itu kece banget

    ReplyDelete
  4. iya tiketnya rada pricey karena nilai seni itu mahal. :)
    Ini museum emang kekinian banget yaa buat foto-foto, kayaknya bisa buat stok foto sebulan wkwk.


    www.zahratsabitah.blogspot.co.id

    ReplyDelete