Gak
pernah terlintas sedikit pun dibenak gue untuk naik gunung sebelumnya, namun
semua itu berubah setelah avatar menghilang persepsi itu ternyata berubah
dan akhirnya untuk pertama kalinya gue bisa mendaki gunung. So much fun! Sampe
sekarang gue gabisa move on dari Papandayan T.T disini gue akan bahas
pengalaman pertama gue naik gunung. Bisa dibilang ini bener-bener late posting
karena gue cukup sibuk menyibukan diri haha.
Gunung
Papandayan berada di Kabupaten Garut, Jawa Barat tepatnya di kecamatan
Cisurupan dengan ketinggian 2665 meter diatas permukaan laut. Gunung Papandayan
ini sangat cocok buat para pemula, yang baru memulai karirnya sebagai anak
gunung(?) dakiannya masih dibilang landai dan gak terlalu ekstrim. Oh ya
gue mendaki bersama 7 orang, 3 temen SMA, 2 temennya temen, 1 lagi temennya
temen temen(?) yap, mayoritas dari kita ini adalah pemula. Kita berangkat
tanggal 04 Mei 2016 dari Depok. Sekitar jam 21.00 WIB, kita berangkat dengan
menggunakan angkot sewaan menuju terminal Kp.Rambutan. Sesampainya di terminal
Kp.Rambutan ternyata rame maksimal bro, maklum kita berangkat saat liburan jadi
pastinya banyak yang mempunyai destinasi yang sama. Setelah turun dari angkot,
2 orang dari kita mencari bus tujuan Garut, dan sisanya menunggu barang bawaan.
Kurang lebih jam 22.00 akhirnya mendapat bis dan segera masuk ke bis. Kita
menggunakan formasi 3-2-2 untuk posisi main futsal duduk. Sekitar 22.30
bis akhirnya berangkat. Jalanan macet banget, trus gue ngantuk maksimal dan
akhirnya gue tidur #gakadahubungannya. Setiap 3 jam sekali gue bangun
dikarnakan badan pegel coy, nengok kanan-kiri ternyata bis cukup rame juga dan
gue liat di lantai-lantai pada gelar tiker #gak.
05 Mei 2016
05.30 mata gue melek tapi tetep ngantuk ternyata kita sudah sampai Bandung pinggiran
dan hampir sampe Garut, udarapun mulai dingin gue gak pake jaket, dingin, laper
dan akhirnya gue mati kedinginan serta kelaparan #boong. Kurang lebih jam 06.15
kita sampai di terminal guntur garut, kita bersinggah sebentar di masjid yang
deket terminal #gue lupa fotoin lokasi# yaaaaap kita semua langsung bergegas,
ada yang cuci muka, sikat gigi, sarapan, setoran pagi, dll. Jam 07.30 waktunya
kita naik angkot menuju kaki gunung. Disini kejadian unik terjadi 8’D angkotnya
cuma muat 6 orang lagi sedangkan ketinggalan satu, si Raka. Sempet ada cekcok
sedikit, tapi akhirnya semuanya aman, kecuali Raka dia harus duduk dibangku
supir berdua (jadi bangku didepan harusnya 3 orang jadi 4) disinilah masa depan
Raka di pertaruhkan......... gerak dikit
akan membahayakan masa depannya #StayStrongRaka.
Setelah
sampai di kaki gunung, kita harus menaiki mobil bak lagi. Satu mobil bak itu
isinya 15 orang, kita 7 ada orang yang
seangkot tadi 4 masih kurang 4. Gara-gara nungguin 4 orang ini kita
berpanas-panasan di mobil bak. Pas foto eh tongsisnya patah, aya-aya wae. Tapi
yowes walaupun gak ada tongsis tangan pun jadi. Ini foto pertama kita
berdelapan, eh bertujuh. Nenek-neneknya ikutan walaupun dari belakang wkwk :(
Berpanas-panasan
dahulu berdingin-dingin kemudian, setelah sampai di tujuan. Kita melakukan
registrasi terlebih dahulu di POS 1, setelah registrasi kita bernarsis-narsis
ria sebelum kita berperang hiking. Wes pake jaket dulu karna dingin,
padahal pas nanjak panas.
Yosh
akhirnya kita mulai menanjak kurang lebih pukul 11.00 dan tiba pukul 13.30,
perjalanan yang cukup lama karena kebanyakan foto dan istirahatnya yaa harap
maklum, pemula. Jalur pendakian melewati kawah sekitar hampir 1 jam dan itu tergantung dengan kekuatan fisik masing-masing. Di sekitar kawah sebaiknya berhati-hati karena sampingnya adalah jurang, namun tidak perlu khawatir karena jalanan masih terhitung landai. Intinya jangan lupa bawa masker karena asap yang dikeluarkan oleh kawah baunya cukup menyengat. Tapi syukurnya waktu gue kesini tidak terlalu tercium bau menyengatnya.
Setelah registrasi di POS 2, akhirnya kami melanjutkan perjalanan dan mendirikan tenda di Pondok Saladah. Perut lapar, akhirnya berbagi tugas ada yang masak lauk ada yang masak nasi, disinilah hal unik lainnya terjadi........ ketika nasinya di masak, nasinya gosong.
Setelah makan dan istirahat sejenak, kita melanjutkan perjalanan selanjutnya ke hutan mati. Kita memulai perjalanan dari Pondok Saladah sekitar pukul 16.30. Perjalanannya agak sulit sih, karena jalanannya yang becek dan gak ada ojek,adanya gojek
#yha.
Kawah Papandayan
Setelah registrasi di POS 2, akhirnya kami melanjutkan perjalanan dan mendirikan tenda di Pondok Saladah. Perut lapar, akhirnya berbagi tugas ada yang masak lauk ada yang masak nasi, disinilah hal unik lainnya terjadi........ ketika nasinya di masak, nasinya gosong.
Pendirian Tenda
laode lu ngapa si? :'D
Setelah capek-capekan! |
full team, pertanyaan gue ngapain laode foto di lapak cewek?
*lagi sibuk masak nih*
Penampakan menu makan siang dengan nasi yang sangat nikmat.
Jreng jreng, nasi gosong terasa nikmat ketika
sedang lapar HAHA *ketawanya di dramatisir*
Setelah makan dan istirahat sejenak, kita melanjutkan perjalanan selanjutnya ke hutan mati. Kita memulai perjalanan dari Pondok Saladah sekitar pukul 16.30. Perjalanannya agak sulit sih, karena jalanannya yang becek dan gak ada ojek,
rintangan menuju hutan mati
Lokasi Pondok Saladah ke hutan mati kita tempuh kurang lebih 15 menit.
Sesampainya di hutan mati, dalam hati gue sangat memuji kuasa Tuhan ya.
Ciptaannya indah banget! Pemandangannya luar biasa. Suasananya bikin baper,
berasa di korea padahal gue gatau korea begimane bentuknya.
Foto-foto sejenak di lokasi sambil merasakan dinginnya hutan mati di papandayan. Gak terasa udah hampir magrib berada di lokasi, dan akhirnya kita harus balik lagi ketenda dengan membawa beberapa kayu dari hutan mati buat api unggun. Gue nemu beberapa foto candid saat lagi nyari kayu bakar, ternyata gue emang terlihat jauh lebih keren saat candid ya?
Hutan Mati Papandayan
Foto-foto sejenak di lokasi sambil merasakan dinginnya hutan mati di papandayan. Gak terasa udah hampir magrib berada di lokasi, dan akhirnya kita harus balik lagi ketenda dengan membawa beberapa kayu dari hutan mati buat api unggun. Gue nemu beberapa foto candid saat lagi nyari kayu bakar, ternyata gue emang terlihat jauh lebih keren saat candid ya?
*penampakan yang sangat keren*
Sekitar jam 17.30 kita sampai ditenda, kita semua kembali dan bersiap-siap untuk sholat magrib di tenda masing-masing. Ada yang buat api unggun, maen hp, guling-gulingan dan segala macam. Sekitar jam 20.00 kita persiapan makan malam, karna takut nasinya gosong sekarang kita ganti koki :’D lauk malam ini lebih senderhana. Yang penting hangat, dan yang utama bikin kenyang. Sambil nunggu nasinya mateng, kita main UNO dan dapet 2 korban yang mukanya di coret-coret kaya papan tulis. Tak lama nasinya mateng, alhamdulillah nasinya kurang air lagi tapi setidaknya gak gosong wkwkwkwkwk. Makan malam dimulai dengan hikmat. Setelah makan karena udah capek banget akhirnya gak lama langsung kembali ketenda dan tidur.
korban UNO :'v
bisa diliat gak sih nasinya warnanya apa? coba fokus sedikit deh.
Dinginnya
udara pagi sampai terasa menusuk kedalam tulang, akhirnya gue bangun
sekitar jam setengah 5. Suara diluar tenda sudah terdengar ramai pikir gue “ah
mereka pada mau liat sunrise.” Kita semua memang sudah sepakat tidak ingin naik
pagi-pagi dan melihat sunrise karena masih terlalu capek kemarin dan efek karna
kita pemula juga sih. Lapaarrrr, akhirnya gue keluar tenda, dan ternyata si
Raka tidur depan tenda. Ini anak kulitnya kan tipis malah tidur di luar, nanti
tambah kurus gimana? #gak. Gue keluar dari tenda dan gak lama si Icha nyusul,
karena dia fans sejati gue jadi emang gitu sih. Akhirnya kita masak air biar
mateng, si Raka pun ikut bangun dan akhirnya kita bikin yang anget-anget biar
greget. Setelah itu kita membuat sarapan dan persiapan sholat subuh dan
menunggu yang lain bangun.
06 Mei 201, 05.00 WIB.
06 Mei 201, 05.00 WIB.
07.00 kita bersiap-siap mau naik ke Tegal Alun, liat edelweis yang dikenal sebagai bunga abadi
ini foto yang gue bilang, pemandangannya dapet. ah sudahlah..
*ini gue gak tau hasil candidnya siapa tapi thanks banget loh*
Full team! |
Perjalanan kembali dari Tegal Alun
Sesampainya di tenda kita semua bersiap-siap dan berkemas pulang. Isi minum yang banyak biar tenaga cukup dan biar gak dehidrasi juga sih. Pukul 12.30 kita siap turun, karena ini turun maka akan sedikit lebih mudah dibandingkan naik karena pegel kalo naik wkwkwkwk. Setelah satu jam turun, kita istirahat sejenak sambil makan gorengan.
Full Team Before Back To Depok
muka udah pada madesu amat ya?
Istirahat
10 menit dan kami kembali melanjutkan perjalanan. Tak lama rintik hujan turun,
dan akhirnya hujan turun dengan derasnya. Hujan membawa berkah karena waktu
kita turun menjadi lebih cepat dibanding naik, kalau kami naik sekitar 2 jam
setengah namun saat turun hanya menempuh waktu tidak sampai 2 jam. Superrrrrrr
sekaliiiiiiiiiiiiiiii.
Untuk
rute pulang masih sama dengan saat datang, menaiki mobil bak dan angkot.
Berhubung udah capek, kedinginan, pusing, mual, dan segala macam efek habis
hujan dan terlebih karena lelah jadi gak sempet foto lagi. Seinget gue
sesampainya di Masjid terminal Garut sekitar 17.00, bergegas sholat jamak
Dzuhur dan Ashar. Usai itu kita semua mencari makan karena lapaaaaar dan sambil
menunggu Magrib. Selesai sholat kita bergegas pulang dan kembali ke Depok.
No comments